Minggu, 16 Juni 2013

Tips Cara Jalan Yang Baik Saat Pendakian

Minggu, 16 Juni 2013 | 06:22 WIB Redaksi: #gembelpacker


Berdasarkan konten dari Backpacker Magazine yang saya rangkum dan saya ambil beberapa tips yang berguna saat melakukan pendakian.
Cara jalan mungkin tidak terlalu diperhatikan kebanyakan orang karena sudah sehari-hari dilakukan. Namun jangan salah, beberapa musibah saat pendakian justru datang pada kaki, alat manusia untuk berjalan.
Mengapa bisa begitu? Cara jalan yang salah dapat menyebabkan kaki yang lebih cepat lelah, lecet, sampai pada otot yang bengkak karena salah
tumpuan.

Pertama, usahakan berjalan dengan badan lurus untuk menyeimbangkan badan atas dan bawah. Pusatkan beban di area pinggang, bukan pundak. Selalu bertumpu pada tumit saat kaki mendarat, kaki harus sedikit membengkok dengan santai, tidak boleh lurus, dan jatuh sejajar dengan badan. Mengambil jarak langkah yang terlalu lebar dari badan sangat tidak disarankan karena akan beresiko cedera lebih besar dan menguras energi.

Saat kaki telah mendarat sepenuhnya, maka berat tubuh akan bertumpu pada seluruh permukaan kaki sebelum memulai untuk melangkah pergi.
Tumpuan berat kini akan beralih pada kaki sebelah, dimana kaki Anda yang akan melangkah maju menjadi tuas yang kuat untuk mendorong tubuh kedepan, gunakan kelima jari kaki Anda untuk mencengkram pijakan sehingga keseimbangan melangkah akan didapat. Lakukan hal ini dengan perlahan, tidak terburu-buru yang mengakibatkan kaki bekerja terlalu keras yang dapat berujung pada cedera.

Saat berjalan usahkan tangan tetap berada di samping badan, bukan di depan pundak. Lebih baik lagi bila menggunakan Trekking Pole saat medan yang ditempuh cukup sulit untuk membantu memudahkan tumpuan beban pada tubuh.

Nah, selanjutnya adalah ketika berjalan pada tanjakan naik.
Tetap gunakan langkah sedang yang sejajar dengan badan atas, tidak membungkuk. Posisi badan agak bersandar kedepan, tapi tidak membungkuk. Porsi banyaknya Anda bersandar adalah tergantung dari sudut kemiringan medan.

Buat gerakan mendorong kedepan dengan kaki belakang yang lurus, sedang kaki depan menapak perlahan. Bila Anda menggunakan trekking pole, tempatkan pada samping badan Anda, tidak didepan, tidak juga terlalu jauh, untuk menstabilkan keseimbangan badan saat melangkah.

Saat menuruni tanjakan, tetap gunakan tumit dahulu saat mendarat dengan kaki yang dibengkokan perlahan, tidak lurus. Hal ini untuk menghindari terjadinya cedera pada sendi lutut.
Bila Anda menggunakan trekking pole, panjangkan jangkauannya untuk memudahkan tumpuan badan saat menuruni tanjakan. Hindari juga kebiasaan memutar engkel kaki dengan tujuan menyesuaikan kaki dengan medan. Berjalan sejajar saja sudah cukup.

Saya sadar selama ini agak meremehkan kaki yang dibuat berjalan ini. Saya pikir "setiap saat kita jalan, sudah biasa kan?". Ya, memang setiap saat kita menggunakan kaki untuk berjalan, tapi ketika melakukan pendakian, medan yang ditempuh sangat berbeda, bukan aspal atau lantai keramik.
Saya punya contoh kasus yang dialami oleh pasangan saya karena suka meluruskan kaki saat menuruni tanjakan dan suka memutar engkel kaki ketika berjalan. Akibatnya, ia mengalami cedera pada otot lutut yang belum sembuh hingga sekarang. Saya sempat heran ketika mendengar ia selalu kesakitan ketika menuruni tanjakan. Setelah itu rupanya lutut sebelah kanannya terlihat membengkak. Namun dengan bantuan Trekking Pole dirasa sangat berguna.

Lebih penting lagi untuk memilih sepatu yang benar-benar sesuai untuk trek yang ditempuh.
Sepatu dengan bantalan tumit yang empuk dan ringan adalah paling baik.
Kaki juga harus tetap bernapas untuk menghindari jamur dan luka. Gunakan kaus kaki saat melakukan perjalanan, dan segera lepas ketika sudah sampai tempat tujuan, lalu jemur sebentar untuk menghilangkan bau dan jangan lupa bersihkan kaki.

Gambar seluruhnya dari Backpacker Magazine.

0 komentar:

Posting Komentar

Artikel Terbaru

 
Copyright © 2013. Kitakemana.net - First Blog Portal and Travel News in Indonesia
Website Created by #gembelpacker
Powered by Blogger