Minggu, 16 Juni 2013

Nasi Gudeg dan Liwet Cah Solo: Mlekoh Sedep Racikan Gudegnya

Minggu, 16 Juni 2013 | 09:46 WIB Redaksi: #gembelpacker

Jakarta - Sepiring gudeg ini bisa jadi pilihan menu makan siang. Gudegnya versi kering yang dibalut dengan kuah areh kental berwarna kecokelatan. Krecek yang berwarna oranye dan telor pindang cokelat tua menjadi pelengkapnya. Wah.. racikan gudeg Cah Solo ini tampil mlekoh sedep!

Kalau mendengar kata pasar pasti langsung terbayang dengan penjaja sayuran, daging dan bahan makanan lainnya. Tapi berbeda dengan pasar Modern BSD City yang juga terkenal dengan kios makanan yang bersih teratur. Ada mie ayam, serabi Solo, bubur ayam juga nasi padang. Namun ada satu kios yang membuat kami penasaran untuk segera disinggahi, yaitu Nasi Gudeg dan Liwet Cah Solo.

Berhubung sedang jam makan siang, kami pun langsung singgah ke kiosnya. Dari namanya, bisa jadi gudeg di racik oleh orang Solo dan biasanya tak semanis versi gudeg Yogya. Selain nasi gudeg dan nasi liwet, disini juga tersedia nasi pecel madiun, nasi bogana, lontong opor solo, ayam goreng presto, soto ayam kampung, lontong pecel dan masih banyak lainnya.

Karena penasaran dengan racikan gudeg khas Solo, kamipun langsung memesan seporsi nasi gudeg komplit dan seporsi nasi liwet. Dengan cekatan pelayan berlogat Jawa langsung meracik pesanan kami dari balik etalase kaca transparan. Duh, jejeran panci berisi telur pindang, tahu, ayam, krecek dan lainnya bikin perut makin keroncongan!

Dalam hitungan menit pesanan kami datang. Sepiring nasi gudeg komplit (Rp. 21.000) dengan lauk nangka muda berwarna kecokelatan, opor ayam dan tahu, telur pidang juga krecek tersaji di meja. Kemudian disusul dengan sepiring nasi liwet (Rp. 14.000) beserta lauknya.

Nasi gudeg berporsi royal disajikan di atas piring beralas daun pisang. Nasinya yang masih hangat ini disajikan dengan irisan nangka muda yang dimasak dengan santan, gula merah dan air kelapa, rasanya jadi gurih-gurih manis hingga kebagian dalam potongan nangka.

Gudegnya cukup medok dengan areh kental di atasnya. Saat dicicipi, benar saja rasanya tidak semanis gudeg racikan Yogyakarta. Tekstur nangkanya juga empuk dan enak. Makin mantap disuap dengan nasi hangatnya. Lauk opor ayam juga tidak dilupakan, dagingnya lembut gurih meresap sempurna.

Begitu juga dengan tahu cokelatnya yang dibacem, rasanya cenderung manis dan sedikit gurih. Sesekali kreceknya yang pedas dengan semburat gurih dilahap berselingan dengan telur pindang berwarna cokelat dan terasa agak manis. Meski rasanya dominan manis, sambal rawit merah yang diletakkan tersembunyi justru memberikan sensasi pedas yang luar biasa. Huah-huah!

Nasi liwetnya terasa gurih dan hangat hangat, dilengkapi suwiran opor ayam, lumut atau tim telur, sambal goreng labu siam yang kuning pucat dan setengah potong telur pidang yang cokelat tua dengan siraman areh.

Tekstur nasinya pulen, dengan aroma santan yang wangi. Opor ayamnya agak basah dan bumbunya tidak berlimpah. Beradu lembut dengan gurih arehnya yang disiram di atasnya. Sementara labu siamnya agak manis, gurih dengan semburat pedas yang tidak terlalu jelas. Gurih nasinya bisa dipadukan dengan kenyal manis telur pindang.

Sebagai pelepas dahaga saya pun menyesap teh manis panas yang sudah disediakan. Sungguh minuman pendamping yang pas buat nasi gudeg dan nasi liwet yang nikmat ini. Apalagi tak perlu mengeluarkan banyak uang untuk menebus rasa lapar siang ini.

Kalau ingin membawa pulang gudeg. Nasi Gudeg dan Liwet Cah Solo juga menyediakan kemasan dus beralas daun pisang hanya cukup untuk seporsi menu saja. Kemasan praktis inipun sangat mudah dibawa pulang.

Nasi Gudeg dan Liwet Cah Solo
Pasar Modern . 33A
Cafe Tenda NO. 2
Cafe Tenda Pasar 8
BSD City, Tangerang Selatan
Telepon: 021-7405714/08129837750

0 komentar:

Posting Komentar

Artikel Terbaru

 
Copyright © 2013. Kitakemana.net - First Blog Portal and Travel News in Indonesia
Website Created by #gembelpacker
Powered by Blogger