Monas siap dirombak tahun depan. Selain menjadi Pasar Rakyat Jakarta (PRJ), kawasan bawah tanah Monas juga akan disulap menjadi pusat wisata kuliner dan kerajinan. Monas akan semakin mencuri hati wisatawan.
"Monas tentu tempatnya terbatas. Kita sudah melakukan DED (Detail Engineering Design, red), desain yang terperinci. Bagaimana membangun di bawah Monas ini parkiran dan tempat usaha mikro," Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat membuka acara Pekan Produk Kreatif Daerah (PPKD) 2013 di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (14/6/2013).
Mantan Bupati Belitung Timur tersebut mengatakan, saat ini rencana untuk menjadikan kawasan bawah tanah Monas untuk pusat pertokoan dan wisata kuliner tersebut sedang digarap serius. Bahkan, sudah masuk dalam perencanaan detail atau Detail Engineering Design (DED).
Dalam desainnya, lanjut Ahok, kawasan bawah tanah Monas ini juga akan dihubungkan dengan stasiun Gambir. Pembangunan proyek tersebut akan dimulai tahun depan.
Namun warga yang akan menikmati wisata kuliner ataupun berbelanja kerajinan ini nantinya tidak gratis. Setiap pengunjung akan dikenakan tarif masuk Rp 2.000.
"Tentu saja dengan biaya yang tidak mahal (untuk masuk). Cukup bayar Rp 2.000 supaya ada tanggung jawabnya. Supaya taman-taman tidak dirusak. Jadi ada tanggung jawabnya. Dan buang sampah harus pada tempatnya," jelasnya.
Menurut Ahok, melalui cara ini Jakarta akan makin ramai di kunjungi wisatawan tiap harinya. Sebab, wisatawan dapat menikmati sajian wisata kuliner khas Jakarta dan juga Indonesia, serta kerajinan-kerajinan juga.
"Kalau kita bisa lakukan ini, maka Jakarta sepanjang tahun, sepanjang hari kalau orang mau cari makanan dan kerajinan khas Jakarta, khas Indonesia, cukup datang ke Monas, karena pusat segala-galanya," ujar Ahok.
0 komentar:
Posting Komentar