Kamis, 22 Mei 2025 | 22:45 WIB

Sabtu, 29 Juni 2013

Ekowisata Pantai Perlu di Tingkatkan

Sabtu, 29 Juni 2013 | 17:30 WIB Redaksi: Unknown

Ilustrasi 


KITAKEMANA.net Indonesia merupakan negara dengan kekayaaan alam yang sangat melimpah, mulai dari sektor migas, pertanian yang subur serta pariwisata. Hal ini bisa disetujui karena secara geografis dan kenampakan alam indonesia adalah negara archipelago (kepulauan) dan juga memiliki iklim tropis. Keberagaman bentuk daratan Indonesia dan laut yan terbentang sangat luas menjadikan Indonesia sebagai negara tujuan wisata yang cukup potensial.
Indonesia terdiri dari banyak pulau dari Sabang sampai Merauke, serta banyaknya pulau mendukung  Indonesia untuk memiliki garis pantai yang panjang yaitu sekitar   95.181 km. Garis pantai yang panjang membuat Indonesia memiliki potensi wisata pantai dan laut yang cukup banyak. Selain itu, kenampakan, budaya, dan hayati setiap pantai beragam, semua itu menambah kekayaan Indonesia di bidang pariwisata.

Pemanfaatan pantai bermula pada jaman penjajahan, umumnya pantai-pantai di daerah jajahan di gunakan sebagai pusat-pusat perdagangan yang mendorong munculnya kota pantai seperti Semarang dan Batavia (Jakarta). Sayangnya, kota pantai yang dilandaskan faktor tersebut tidak menjamin pantai tersebut layak di jadikan obyek wisata.
Wisata pantai umumnya hanya sebatas menikmati keindahan alam, mandi, surfing dan kegiatan lain yang bersifat konvensional. Hal ini tak lepas dari bagaimana sebuah obyek wisata itu dikembangkan. Pemanfaatan obyek wisata pantai biasanya di titik beratkan pada pengembangan amenitas, seperti pembangunan hotel dan sarana lain seperti yang terjadi di Bali.Hal ini di rasa kurang begitu memberikan nilai lebih pada suatu obyek wisata pantai, serta pengembangan fasilitas terkadang memberi dampak buruk dan merusak ekosistem dan keasrian pantai itu sendiri. Pembangunan hotel yang secara terus menerus berkibat pada menurunnya nilai eksotisme wisata pantai itu sendiri, seperti di beberapa obyek wisata pantai di Bali.  Dampak dari munculnya hotel-hotel baru akan mengakibatkan persaingan harga  yang tidak sehat.Harga yang lebih murah memang akan memacu para wisatawan datang ke Indonesia, tetapi secara logika wisatawan yang kurang berkualitas akan datang ke Indonesia. Hal ini mengakibatkat degradasi destinasi wisata itu sendiri.
Pengembangan obyek wisata pantai akan berpengaruh pada keberlanjutan obyek wisata pantai tersebut. Dalam konsep pariwisata berkelanjutan harus memenuhi syarat ekonomi, sosial dan budaya, dan lingkungan itu sendiri. Dengan konsep keberlanjutan ini ekowisata bisa di jadikan acuan dalam pengembangan suatu obyek wisata pantai.  Menurut TIES ( The Interntional Ecotourism Society) pada awal tahun 1990an definisi ekowisata seperti berikut : "Ekowisata adalah perjalanan yang bertanggung jawab ketempat-tempat yang alami dengan menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan penduduk setempat”. Definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa ekowisata mengandung unsur dan selaras dengah konsep ekowisata berkelanjutan yaitu dengan memperhatikan aspek ekonomi, sosial dan budaya, serta lingkungan.


Pengembangan obyek wisata pantai yang mengacu pada ekowisata, pada dasarnya wisatawan diajak untuk menikmati keindahan alam sembari melakukan tindakan konservasi terhadap ekosistem di sekitar obyek wisata. Ekowisata akan memberikan wisatawan berbagai pilihan atraksi wisata, tidak hanya sekedar atraksi wisata konvensional.Ekowisata akan menambah wawasan wisatawan karena pembelajaran terhadap alam juga menjadi atraksi tersendiri di konsep ini. Penerapan konsep ekowisata dalam pengembangan wisata pantai memberikan pilihan lebih atau atraksi wisata lain bagi wisatawan. Ekowisata membutuhkan peran aktif dari wisatawan itu sendiri. Pada dasarnya, semakin banyak atraksi wisata dalam sebuah obyek wisata akan berdampak pada semakin menariknya suatu daerah pariwisata.
Kegiatan konservatif yang dimaksud dalam ekowisata adalah turut menjaga keasrian alam obyek wisata pantai. Hal ini dapat dilakukan dengan cara seperti, tidak membuang sampah secara sembarangan dan hanya meninggalkan jejak pada setiap perjalanan juga menjadi dasar dari ekowisata. Pergeseran paradigma dari mass tourism ke individu atau kelompok kecil berpengaruh pada keberlanjutan ekowisata dan pelestarian ekologi suatu wisata alam.Pergeseran paradigma pariwisata ini akan berimplikasi pada wisatawan itu sendiri, tentunya dengan kesadaran konservatif dalam menikmati suatu obyek wisata pantai akan meningkatkan kualitas dari wisatawan itu sendiri.
Konsep ekowisata,keterlibatan secara aktif masyarakat sosial budaya sekitar juga perlu diperhatikan. Pada dasarnya, masyarakat sekitar merupakan subyek yang paling paham tentang keadaan alam obyek wisata. Mereka sudah tinggal lama dan mampu beradaptasi dengan baik, yang secara tidak langsung mereka tahu bagaimana menjaga lingkungan sekitar mereka. Adanya kesinergisan antara alam dan penduduk sekitar melahirkan kearifan lokal yang merupakan  produk dari dialektika masyarakat sekitar dengan alam yang mereka pijak. Simbiosis mutualisme inilah yang menjadikan mereka mengerti bagaimana menjaga dan merawat alam mereka. Budaya yang dimiliki masyarakat sekitar akan menambah daya tarik wisata, para wisatawan yang di dorong untuk berbaur dengan masyarakat sekitar akan memberikan kesan berbeda bagi perjalanan mereka. Pemanfaatan rumah-rumah warga sebagai hunian, penyediaan makanan yang dikelola oleh masyarakat dan juga cindera mata hasil olahan masyarakat sekitar tentunya akan menambah penghasilan masyarakat itu sendiri. Kegiatan ini akan meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat sekitar.
Kegiatan wisata di suatu obyek wisata dipengaruhi oleh motivasi wisatawan, ketersediaan atraksi wisata, dan amenitas sehingga ekowisata dapat menjadi solusi dan acuan pengembangan pantai di kawasan Indonesia. Sayangnya, pengembangan ekowisata pantai tidak bisa diterapkan di semua pantai di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh karakteristik pantai yang berbeda dan kebutuhan wisatawan yang berbeda pula. Kesadaran masyarakat sekitar pantai tentang ekowisata kadang juga menjadi penghambat pengembangan ekowisata.

Daftar pustaka :
1.     http://www.ekowisata.info/definisi_ekowisata.html
2.  http://travel.okezone.com/read/2012/03/09/407/590058/kebersihan-kemacetan-citra-pariwisata-bali-semakin-rusak
3.   http://agustinkpm.wordpress.com/2011/05/24/pengembangan-ekowisata-pantai-dalam-memasuki-bisnis-rekreasi-berbasis-masyarakat-dan-ekologi/

0 komentar:

Posting Komentar

Artikel Terbaru

 
Copyright © 2013. Kitakemana.net - First Blog Portal and Travel News in Indonesia
Website Created by #gembelpacker
Powered by Blogger