![]() |
Pict by ramadan.okezone.com |
KITAKEMANA.net - Warga Mandailing Natal, Sumatera Utara, mempunyai makanan spesial yang sedikit unik saat bulan puasa tiba. Namanya pucuk rotan, yang digemari warga sebagai lalapan. Seperti apa rasanya?
Suasana membakar pucuk rotan mungkin hanya akan Anda temukan di Mandailing Natal, Sumatera Utara, saat bulan puasa tiba. Pucuk rotan atau biasa disebut warga setempat sebagai pucuk otang dan dikenal luas dengan pakkat menjadi menu lalapan kegemaran warga suku Batak Angkola dan Mandailing saat bulan puasa.
Tak ada yang tahu persis sejak kapan pucuk rotan menjadi pilihan makanan berbuka puasa dan sahur. Namun yang pasti, secara turun temurun warga yang menjadi penjual menawarkan ratusan hingga ribuan batang pucuk rotan yang telah dibakar.
Tidak sembarangan pucuk rotan yang dapat dimakan. Biasanya, pucuk rotan yang diambil harus yang muda dan tanaman rotan sudah harus dipastikan tidak beracun.
Batang-batang rotan muda ini tidak mudah untuk didapatkan. Jauh-jauh hari sebelum bulan puasa, para penjual harus sudah memesan pucuk rotan muda dari luar daerah. Biasanya, tanaman ini banyak tumbuh di daerah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Sumatera Barat.
“Dalam sehari saya bisa menjual 500 hingga 600 pucuk rotan setiap harinya selama bulan puasa karena hanya laku saat Ramadan. Warga sangat menyukai pucuk rotan, biasanya untuk lalapan,” kata Dahlinar, salah seorang penjual pucuk rotan.
Dan menjelang berbuka puasa, pasar sudah diramaikan pedagang yang menjual pucuk rotan. Para pembeli juga berebut membelinya seraya memilih pucuk rotan dengan batang yang sedikit lembek dan tidak terlalu besar agar rasanya lebih lembut dan tidak terlalu pahit.
“Saya biasanya makan pucuk rotan untuk lalapan bersama sambal bawang supaya lebih nikmat,” kata Nurhasimah, penggemar pucuk rotan.
“Pucuk rotan biasa saya makan bersama nasi untuk menambah kenikmatan dan nafsu makan saat sahur dan buka puasa,” sahut Afreza Tamimi, yang juga penggemar pucuk rotan.
Anak-anak juga doyan makan pucuk rotan karena terasa manis saat dikunyah. Bulan Ramadan memang begitu bermakna. Berbagai menu spesial, misalnya, hanya akan dapat dijumpai saat bulan puasa.
Sumber, ramadan.okezone.com
0 komentar:
Posting Komentar